8 Peran Aplikasi Pajak bagi Perusahaan

8 Peran Aplikasi Pajak bagi Perusahaan

Perusahaan sebagai wajib pajak secara berkala perlu melakukan pengurusan pajak. Sebelum ada peran aplikasi pajak, proses perhitungan, pembayaran, hingga pelaporan ini memakan cukup banyak waktu dan energi.

Namun modernisasi telah mendorong terciptanya ragam software yang berfungsi untuk memudahkan pekerjaan manusia. Salah satunya, berkaitan dengan sistem perpajakan.

Artikel ini akan mengupas peran aplikasi pajak bagi sebuah organisasi. Yuk, cermati bersama!

Sebelum ada peran aplikasi pajak, proses perhitungan, pembayaran, hingga pelaporan ini memakan cukup banyak waktu dan energi

Aplikasi Pajak

perhitungan pph 21 2023

Software yang akan kita bahas ini mengedepankan pentingnya otomatisasi pajak bagi perusahaan. Tidak hanya sekedar efisiensi waktu dan tenaga, berikut ini 8 peran pentingnya:

#1 Kemudahan Pembuatan Laporan Pajak

Peran pertama adalah memberikan kemudahan dalam pembuatan laporan pajak. Software keuangan ini dapat menghitung pajak penghasilan sebuah perusahaan secara otomatis.

Pemilik akun sebagai operator cukup memasukkan data-data yang dibutuhkan. Antara lain data pembelian, penjualan, dan sebagainya. Kemudian software akan melakukan perhitungan sesuai dengan ketentuan pajak yang berlaku.

Dengan demikian, staf pajak tidak perlu lagi melakukan perhitungan secara manual. Dari sisi karyawan, penerapan software berdampak pada efisiensi energi. Sedangkan dari sisi organisasi, hal ini berdampak positif bagi efisiensi waktu.

Bahkan, ada kemungkinan juga organisasi dapat meminimalkan staf yang bertugas untuk bagian ini sehingga juga terjadi efisiensi anggaran.

#2 Meminimalisir Kesalahan Perhitungan

Peran aplikasi pajak berikutnya bagi sebuah perusahaan adalah meminimalisir terjadinya kesalahan perhitungan.

Kesalahan dapat terjadi karena keteledoran dalam memasukkan data atau kurangnya pemahaman tentang pasal yang mengatur hal ini. Perlu diingat bahwa bidang ini termasuk bidang yang cukup dinamis perubahannya.

Kemungkinan terjadinya hal semacam ini dapat dikurangi melalui penerapan software. Sebab, seperti penjelasan sebelumnya, software akan melakukan perhitungan secara otomatis.

Pada software keuangan semacam ini telah terinstal jenis-jenis pajak yang dikenakan pada sebuah organisasi. Dengan demikian, hasil perhitungan pun terjamin keakuratan dan transparansinya (Saptono, et al, 2021).

#3 Pelaporan dan Pembayaran Pajak Secara Online

Hasil atau output dari sistem ini pada dasarnya tidak hanya berupa laporan pajak. Organisasi sebagai wajib pajak dapat langsung mengirimkan laporan secara online melalui software ini. Dengan demikian, keterlambatan pelaporan pajak dapat dihindari.

Aktivitas lain seperti pembuatan e-faktur dan e-billing juga tersedia sebagai salah satu fitur software keuangan semacam ini.

Hal ini membuat sebuah perusahaan menjadi lebih mudah bayar pajak. Sebab, aplikasi juga dapat membantu proses membayar pajak secara online.

Selain itu, peran aplikasi pajak ini akan semakin terasa bagi organisasi yang lokasinya tidak terpusat.

Misalnya, beberapa staf pajak bekerja dari lokasi yang berbeda. Sistem online pada software akan membuat proses kerja tetap berjalan dengan optimal.

#4 Ketersediaan Rekam Data

Peran berikutnya adalah ketersediaan rekam data digital. Data-data tersebut tidak hanya berfungsi sebagai backup dari data yang bersifat cetak atau hardcopy. Namun, pada dasarnya data digital justru adalah data utama.

Data yang tersimpan pada software akan saling terkait tahun demi tahun. Ini akan memudahkan dalam proses pengecekan hingga audit. Bahkan ada software yang dapat merekam jejak digital proses audit.

Rekam jejak tersebut kemudian akan bertindak sebagai bukti resmi terjadinya proses audit.

Selain itu, penarikan data tertentu sebagai sampel bukti audit juga dapat dilakukan dengan mudah (OECD, 2010). Dengan demikian, proses audit yang panjang tidak perlu terjadi (Saptono, et al, 2021).

Ini adalah salah satu alasan mengapa aplikasi perpajakan diperlukan oleh sebuah organisasi. Karena hasil audit akan menentukan kesehatan sebuah organisasi, maka, dukungan terhadap proses audit sangatlah vital.

#5 Mengakomodasi Beberapa Jenis Pajak

Aplikasi bayar pajak tidak hanya dapat mengakomodasi satu jenis pajak. Sebuah perusahaan kemungkinan memiliki beberapa jenis pajak yang perlu diproses.

Antara lain adalah pajak penghasilan, pajak dagang, hingga pajak bumi dan bangunan.

Beberapa jenis pajak ini dapat diproses oleh satu software. Mulai dari perhitungan, pembayaran, hingga pelaporan. Hal ini adalah kelebihan yang tentu sangat memberi kemudahan bagi organisasi.

Selain itu, keterkaitan satu jenis pajak dengan lainnya juga akan terakomodasi dengan baik. Kejadian seperti lebih bayar atau kurang bayar akan dapat terselesaikan dengan ringkas.

Maka demikian, penerapan software keuangan ini menjadikan pemrosesan perpajakan sudah bukan momok bagi organisasi.

#6 Kesesuaian dengan Perangkat Keras

Peran aplikasi pajak selanjutnya adalah kemampuan menyesuaikan dengan perangkat keras. Pada awal modernisasi, syarat spesifikasi perangkat keras seperti komputer dan laptop sempat menjadi penghalang.

Namun pengembang software telah berusaha menjawab tantangan ini dengan menciptakan perangkat lunak yang cukup ringan sehingga applicable.

Oleh karena itu, perusahaan sebaiknya memastikan hal ini sebelum menyepakati kontrak dengan pengembang.

Kesesuaian perangkat lunak dan keras adalah pertimbangan strategis dalam sebuah proses migrasi sistem. Sebab, hal ini akan berimbas pada anggaran migrasi.

Apabila perangkat lunak dan keras sesuai, tidak perlu ada anggaran untuk pengadaan perangkat keras.

Dengan demikian, tujuan efisiensi anggaran melalui penerapan software perpajakan dapat tercapai dengan optimal.

#7 Bermitra dengan Direktorat Jenderal Pajak

Peran aplikasi pajak berikutnya bagi organisasi adalah kemitraannya dengan Direktorat Jenderal Pajak (DJP). Hal ini memberikan beberapa manfaat yang cukup signifikan.

Pertama, kemitraan ini memastikan pengguna software menerima dan menerapkan aturan terbaru. Sebagai contoh perubahan besaran pajak bagi karyawan bergaji Rp5.000.000,00 yang terjadi baru-baru ini. Software keuangan ini tentu akan langsung memproses data sesuai dengan ketentuan terbaru.

Manfaat kedua adalah kepastian menerima update informasi lain dari DJP. Misalnya, promosi tertentu yang menyertakan diskon dalam pembayaran pajak. Software yang bermitra dengan DJP akan secara otomatis langsung memperhitungkannya.

#8 Dapat Terintegrasi dengan Sistem Lain

Manfaat penting terakhir adalah bahwa software perpajakan umumnya dapat terintegrasi dengan sistem lain. Hal ini tentu mendukung integrasi data antar divisi dalam sebuah organisasi.

Sebagai contoh, software ini terintegrasi dengan software laporan keuangan di bagian finance. Dengan demikian, laporan keuangan dapat secara otomatis terimport ke software pajak.

Contoh integrasi lain adalah dengan sistem kepegawaian di bagian HRD. Misalnya jika organisasi yang melakukan pemotongan pajak penghasilan karyawan. Maka, data tertentu pada sistem kepegawaian yang dibutuhkan dapat terbaca melalui sistem.

Dengan demikian, pengiriman data melalui surel atau memindahkan berkas dari meja ke meja tidak diperlukan lagi.

Sudah Paham Peran Aplikasi Pajak bagi Perusahaan?

kalkulator pajak pph 21

Demikianlah 8 peran penting penerapan sistem perpajakan bagi sebuah organisasi. Kenyataannya, mengadopsi perangkat lunak ini tidak hanya sekedar mudahkan proses kerja oleh manusia.

Pada tingkat organisasi, software ini juga memberi dukungan signifikan pada proses pembayaran pajak, audit, hingga integrasi data.

Penerapan aplikasi pajak akan mendukung efisiensi waktu, tenaga, hingga anggaran

Singkatnya, berdasar penjelasan di atas kita dapat menyimpulkan bahwa penerapan aplikasi pajak akan mendukung efisiensi waktu, tenaga, hingga anggaran.

Related Posts